Penyebab Pengasaman Laut, Adakah Pengasaman Sungai?

    Gas yang paling banyak terdapat di atmosfer salah satunya adalah CO2 yang dihasilkan dari berbagai sumber, contohnya pembakaran bahan bakar karbon. Apabila kadar gas kaca yang dihasilkan di atmosfer bumi terlalu banyak, akan terjadi peningkatan temperatur dan pemanasan global. Penyerapan emisi gas rumah kaca ke dalam laut dapat mengurangi pemanasan global.

    Gas CO2 yang termasuk gas rumah kaca akan diserap oleh laut. Pengasaman laut terjadi karena kelebihan CO2 dalam air laut. Campuran air laut dan CO2 menghasilkan reaksi yaitu pembentukan asam karbonat (H2CO3) dan pemisahan senyawa bikarbonat (HCO3-) dan ion hidrogen (H+) bebas. Peningkatan kadar CO2 dapat menurunkan pH sehingga terjadilah pengasaman laut karena pemisahan ion karbonat menghasilkan ion hidrogen sehingga pH menjadi lebih asam. Hal inilah yang kemudian disebut asidifikasi.

Gambar 1. Siklus Pengasaman Laut (Sumber gambar: oceanacidification.org.uk)

    Lalu, apakah sungai juga dapat mengalami pengasaman?  

    Air sungai cenderung bersifat basa karena akibat polutan, ikan mati di dalamnya akan menghasilkan ammonia dan terlarut di dalam air menjadi NH4OH. Selain itu, di dalam sungai ada zat lain seperti posfat, sulfur, dan lain sebagainya sehingga akan mengikat ion H+ dan melepas ion OH-. Jumlah ion OH- yang dilepaskan inilah menjadi penyebab air sungai bersifat semakin basa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa istilah pengasaman sungai tidak ada.


Penulis : Riezka Dewi Krisviana

Sumber

Haiqal, M.R.N., Balqis W.U., Luthfiah A., & Ade S. 2021. Mitigasi alami pengasaman laut. Jurnal Ekologi. Masyarakat & Sains, E-ISSN : 2720-9717, Vol. 2, No. 2.

https://www.kompasiana.com/image/ketut_natih/5be5100812ae942206497183/ketika-laut-tak-hanya-asin-juga-asam?page=1

Komentar